Infomasi Penting : SITUS REKOMENDASI DARI KAMI SAAT INI ADALAH JPOKER99.COM dan JBANDAR.COM, MIN DEPO RENDAH WINRATE MANTAP, SILAKAN DI GAS BOSKU

Sabtu, 31 Agustus 2019

# Keseburuan menurun Di korea Selatan Kekurangan Generasi Muda

Keseburuan menurun Di korea Selatan Kekurangan Generasi Muda

Korea - Di tengah gegap gempita dunia K-Pop, Korea Selatan mengalami masalah kesuburan yang menurun. Tingkat kesuburan penduduk Korea Selatan menjadi salah satu yang terendah di dunia.

Tingkat kesuburan adalah angka rata-rata jumlah anak yang akan dimiliki seorang perempuan dalam hidupnya. Pemerintah Korea Selatan mengumumkan, tingkat kesuburan pada tahun lalu menempati posisi paling rendah sepanjang masa.

Keseburuan menurun Di korea Selatan Kekurangan Generasi Muda


Pada 2018, tingkat kesuburan di Korea Selatan turun menjadi 0,98 dari tahun sebelumnya 1,05. Artinya, perempuan di Korea Selatan melahirkan kurang dari satu bayi selama hidup mereka, yang artinya banyak yang tidak memiliki anak. Padahal, untuk mempertahankan populasi yang stabil, setiap negara membutuhkan tingkat kesuburan di angka 2.

 Daftar Sekarang

Tingkat kesuburan ini juga memengaruhi jumlah bayi yang lahir pada tahun 2018, yaitu 8,7 persen lebih sedikit ketimbang tahun 2017.

Di Korea, bukan hanya kesuburan yang menjadi masalah, tingkat kematian pada tahun 2017 juga mencapai rekor tertinggi. Sementara itu, populasi di Korea Selatan terus menua dan terus menurun. Untuk pertama kalinya, jumlah orang yang berusia di atas 65 tahun melampaui jumlah anak berusia 0-14 tahun.
Keseburuan menurun Di korea Selatan Kekurangan Generasi Muda
Rekor ini membuat Korea Selatan masuk dalam negara dengan tingkat kesuburan paling rendah di dunia. Bahkan, tingkat kesuburan ini lebih rendah ketimbang Jepang yang sedang berjuang melawan ketidaksuburan. Pada tahun lalu, tingkat kesuburan Jepang berada di angka 1,42. 

alasan terbesar menurunnya kesuburan masyarakat Korea Selatan  adalah tuntutan budaya kerja dan uang. Membuat orang sulit menyeimbangkan karier dan keluarga. Termasuk juga kecenderungan perempuan dan laki-laki Korea yang lebih memilih untuk menunda pernikahan.

Pada 2018, mayoritas warga Korea Selatan yang berusia 20 hingga 44 tahun didapati masih lajang. Banyak dari pemuda Korea Selatan yang mengatakan mereka tidak punya waktu, uang, atau kapasitas emosional untuk berkencan apalagi menikah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Follow Us @soratemplates