Indonesia, Kpop - Saat ini, BTS (Bangtan Boys) menjadi grup idol yang paling populer di Korea Selatan. Prestasinya pun sudah mencapai tingkat internasional. Bahkan di tahun 2019 grup besutan Big Hit Entertainment itu berhasil memenangkan 111 penghargaan hanya dengan satu lagu yakni "Boy With Luv".
Kepopuleran BTS ini tentunya menjadikan Jungkook cs disoroti oleh berbagai media. Berbagai kabar mengenai grup tersebut pun selalu menjadi sorotan banyak penggemarnya yang disebut ARMY. Sayangnya, terdapat media Korea yang dianggap mencari keuntungan sendiri atas kepopuleran BTS dengan menyebarkan berita hoaks.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu kanal YouTube berita Korea, yakni DKDKTV. Dalam video yang bertajuk "Is the media abusing BTS?" itu, mereka menilai bahwa media Korea telah memanfaatkan BTS. Contohnya yakni permasalahan antara JTBC dan Big Hit Entertainmet beberapa waktu lalu.
Beberapa waktu lalu, JTBC diketahui sempat melaporkan bahwa BTS tengah berniat untuk menggugat Big Hit Entertainmet karena masalah pembagian keuntungan. Meskipun begitu, banyak netizen yang mengaku tidak percaya dengan laporan JTBC tersebut.
Usai kabar burung tersebut, Big Hit Entertainment pun membantah kabar itu dengan merilis pernyataan resmi. Dalam surat pernyataan itu, Big Hit menyatakan rasa sesal mendalam atas perilaku JTBC. Mereka pun menuntut permintaan maaf serta penjelasan dari pihak JTBC.
Usai membahas berita hoaks BTS yang disebarkan oleh JTBC tersebut, DKDKTV pun membagikan pendapatnya. Menurut mereka, seharusnya sebelum JTBC melaporkan peristiwa-peristiwa, mereka perlu menunjukkan bukti berita tersebut. Hal ini karena akuntabilitas di media itu penting.
DKDKTV pun menilai bahwa seharusnya JTBC memohon maaf kepada Big Hit Entertainment karena kabar hoaks yang disebarkannya itu. "Sangat tidak profesional bahwa mereka tidak memberikan permintaan maaf pada saat ini karena BigHit pantas mendapatkannya dan mereka tidak profesional tentang itu," kata penyiar DKDKTV.
Dari kejadian tersebut, DKDKTV pun menyimpulkan bahwa beberapa media Korea memanfaatkan kepopuleran BTS. "Saya yakin bahwa para ARMY di sana lelah karena BTS telah digunakan oleh banyak musisi barat, media berita, dan radio untuk meraup keuntungan pribadi. Dan aku lelah dengan semua itu," kata penyiar DKDKTV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.